.jpg)
Oleh : A.H. Fajar Koeswidhiyanto, SE
PENDAHULUAN
Dalam upaya memberikan pengenalan kepada masyarakat luas tentang keberadaan Kelurahan Kedunglumbu dengan berbagai aspek dan potensi serta dinamika aktifitas masyarakatnya maka dengan rendah hati kami berusaha menyajikannya secara sederhana dalam media ini, dengan harapan akan tumbuh rasa “Melu Handarbeni” dihati masyarakat, khususnya masyarakat Kelurahan Kedunglumbu dan masyarakat Pasarkliwon, Kota Surakarta pada umumnya, yang pada akhirnya diharapkan masyarakat menjadi lebih tau tentang betapa pentingnya Informasi dan harapan lainya menuju masa depan yang lebih baik sesuai dinamika dan tuntutan jaman. Akhirnya sekiranya dalam penyajiannya banyak terdapat kesalahan dan ketidak sempurnaan, kami mohon maaf dimana saran dan kritik sangat kami nantikan serta kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan serta pada penyajian posting ini kami ucapkan terimakasih.
SEJARAH SINGKAT KEDUNGLUMBU
Pada abad ke 16 di masa Kasultanan Pajang di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya terdapat dusun yang disebut dengan Dusun Sala dengan penguasanya Ki Gede Sala.Di Dusun Sala tersebut dahulu merupakan kawasan genangan air / rawa-rawa (Bahasa Jawa = Kedung) yang tumbuh tanaman lumbu, sejenis talas atau bentul dan oleh penguasa dusun yaitu Ki Gede Sala dusun tersebut dinamakan “ Dusun Sala “ yang kelak akan menjadi daerah pusat pemerintahan.
Dalam upaya memberikan pengenalan kepada masyarakat luas tentang keberadaan Kelurahan Kedunglumbu dengan berbagai aspek dan potensi serta dinamika aktifitas masyarakatnya maka dengan rendah hati kami berusaha menyajikannya secara sederhana dalam media ini, dengan harapan akan tumbuh rasa “Melu Handarbeni” dihati masyarakat, khususnya masyarakat Kelurahan Kedunglumbu dan masyarakat Pasarkliwon, Kota Surakarta pada umumnya, yang pada akhirnya diharapkan masyarakat menjadi lebih tau tentang betapa pentingnya Informasi dan harapan lainya menuju masa depan yang lebih baik sesuai dinamika dan tuntutan jaman. Akhirnya sekiranya dalam penyajiannya banyak terdapat kesalahan dan ketidak sempurnaan, kami mohon maaf dimana saran dan kritik sangat kami nantikan serta kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan serta pada penyajian posting ini kami ucapkan terimakasih.
SEJARAH SINGKAT KEDUNGLUMBU
Pada abad ke 16 di masa Kasultanan Pajang di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya terdapat dusun yang disebut dengan Dusun Sala dengan penguasanya Ki Gede Sala.Di Dusun Sala tersebut dahulu merupakan kawasan genangan air / rawa-rawa (Bahasa Jawa = Kedung) yang tumbuh tanaman lumbu, sejenis talas atau bentul dan oleh penguasa dusun yaitu Ki Gede Sala dusun tersebut dinamakan “ Dusun Sala “ yang kelak akan menjadi daerah pusat pemerintahan.
I. SEJARAH SINGKAT KEDUNGLUMBU
Pada abad ke 16 di masa Kasultanan Pajang di bawah
pemerintahan Sultan Hadiwijaya terdapat dusun yang disebut dengan Dusun Sala
dengan penguasanya Ki Gede Sala.
Di Dusun Sala tersebut dahulu merupakan kawasan
genangan air / rawa-rawa (Bahasa Jawa = Kedung) yang tumbuh tanaman lumbu,
sejenis talas atau bentul dan oleh penguasa dusun yaitu Ki Gede Sala dusun
tersebut dinamakan “ Dusun Sala “ yang kelak akan menjadi daerah pusat
pemerintahan.
II.
GAMBARAN UMUM KELURAHAN KEDUNGLUMBU
a. Luas wilayah : + 55 ha
b. Jumlah KK :
1.536 jiwa
c. Jumlah Penduduk :
5.423 jiwa
Laki-laki : 2.551 jiwa
Perempuan : 2.872 jiwa
d. Letak :
Di Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta
e. Batas wilayah :
Utara :
Kel.Sudiroprajan & Kel.Sangkrah
Selatan :
Kel.Pasarkliwon & Kel.Baluwarti
Barat :
Kel.Kauman & Kel.Kampungbaru
Timur :
Kel.Sangkrah
f. Pembagian wilayah : Terdiri dari 7 RW dan 30 RT
g. Nama-nama kampung :
1. Yosodipuran
2. Nogobandan
3. Kedunglumbu / Batangan
4. Prawiropuran
5. Kranggan
6. Palugunan
7. Tegalkonas
8. Lojiwetan
9. Jiwoleksanan
III.
STRUKTUR ORGANISASI KEL. KEDUNGLUMBU
1. Lurah
2. Sekretaris
3. Kasi Tata Pemerintahan
4. Kasi Budaya dan Agama
5. Kasi Pembangunan dan Lingkungan Hidup
6. Kasi Pemberdayaan Masyarakat
7. Staf
IV. JENIS PELAYANAN DI KELURAHAN
Surat Pengantar / Keterangan dalam hal :
1. Permohonan KTP
2. NTCR
3. Permohonan PKMS
4. Surat Kelahiran / Keterangan Kelahiran
5. Surat Kematian / Keterangan Kematian
6. Surat Pindah antar Kelurahan, Kab/Kota dan
Provinsi
7. Pencatatan Warga Datang dari Daerah lain
8. Surat Keterangan Domisili Usaha
9. Legalitas Permohonan HO, IMB, Pensiunan dan SKW
10. Permohonan SKCK
V. SARANA PENDIDIKAN
1. PAUD :
1
2.
SD :
7
3.
SMP : 2
4.
SMK : 1
VI.
SARANA TEMPAT IBADAH
1.
TPA :
5
2.
Masjid :
5
3.
Muchola :
7
4.
Gereja :
2
VII.
POTENSI-POTENSI KEL. KEDUNGLUMBU
A. Kedunglumbu sebagai aset wisata
1. Dekat dengan obyek wisata
Kedunglumbu
berdekatan dengan obyek wisata andalan di Kota Solo yaitu :
a.
Kraton Kasunanan : 10 m
dari Kedunglumbu
b.
Puro Mangkunegaran : 1 km dari
Kedunglumbu
c. Musium Radyopustoko : 1,5 km dari Kedunglumbu
2. Dekat Pasar Klewer
Pasar Klewer adalah dikenal dengan pusat
batik dan tekstil di Jawa Tengah khususnya
maupun di nusantara yang tidak pernah sepi pengunjung berjarak hanya 50 m dari
Kedunglumbu.
3. Akses ke Kedunglumbu
Akses
menuju Kedunglumbu dapat ditempuh dengan :
a. Angkutan tradisional bendi, andong, becak
b. Taksi
c. Bus wisata
d. Dekat dengan stasiun kereta wisata ( 10 m
)
4. Sarana prasarana wisata
a. Hotel melati dan dekat hotel berbintang
b. Bank
c. Telekomunikasi
d. dan lain lain
5. Potensi budaya, pariwisata dan
kerajinan
a. Kerajinan Gamelan
Di Kedunglumbu tepatnya di RT 04 RW VII
Kampung Lojiwetan terdapat kerajinan
gamelan yang turun temurun dengan pengrajinnya yang sekarang Bapak Mulyadi. Kerajinan gamelan tersebut selain memproduksi gamelan dalam rangka
pelestarian seni budaya juga melengkapinya sanggar tari, karawitan dan
pedalangan dengan peserta baik dari dalam kota, luar kota maupun peserta asing
( tourist ). Pemasaran kerajinan gamelan di samping dalam negeri juga sampai ke
luar negeri.
b. Pusat Kerajinan
Pusat kerajinan berlokasi di Kedunglumbu tepatnya
di RT 03 RW VI yaitu di kawasan Alun-alun Utara sebelah timur. Pusat kerajinan
tersebut terdapat bermacam-macam kerajinan dari kulit (wayang kulit, tas dan
sebagainya), kayu/ukir-ukiran, batu mulia, keris, batik, lukisan dan
macam-macam kerajinan lainnya.
c. Kerajinan Warongko Keris
Kerajinan warongko keris adalah tempat/wadah
daripada keris dengan segala asesorisnya. Kerajinan warongko keris ini
menyediakan/menghasilkan bermacam-macam warongko keris dari kualitas sedang
sampai kualitas yang bagus. Sedangkan lokasi kerajinan warongko keris berada di
wilayah RT 03 RW IV Kedunglumbu. Keris pada dahulu kala adalah merupakan pusaka
dan senjata serta menunjukkan kesaktian seseorang, sedang sekarang di samping
pusaka juga sebagai pelengkap berbusana adat jawa.
d. Kerajinan Busana / Pakaian Adat
Kerajinan lain yang ada di Kelurahan Kedunglumbu
adalah kerajinan busana adat khususnya busana adat jawa. Busana adat jawa ini
dapat berupa busana prajurit keraton maupun busana kebesaran bagi orang jawa
khususnya untuk upacara-upacara resepsi dan lain-lain. Pengrajin busana adat jawa ini di samping berada di lokasi pusat kerajinan
Alun-alun Utara juga berada di RT 03 RW III Kampung Kranggan.
e. Kerajinan Batik Tulis
Batik merupakan kerajinan khas dari Kota Solo yang
kini banyak dijiplak/diproduksi di negara-negara lain, bahkan hak ciptanya sudah
banyak dimiliki oleh negara-negara lain. Guna mempertahankannya
batik sebagai kerajinan khas Solo Indonesia, maka salah satu diantaranya di
Solo, di Kedunglumbu terdapat pengrajin batik tulis yang berada di wilayah RW
IV, V dan RW. VI
f. Peninggalan sejarah dan Cagar budaya
Di Kampung Yosodipuran Kedunglumbu tempat
kelahiran Yosodipuro dan Ronggowarsito pujangga ternama Kraton Surakarta pada masa
PB X dan petilasan R.Pabelan di Komplek Ruko BTC ( dulu Kampung Batangan )
seorang bangsawan dari Kasultanan Pajang. Di samping itu terdapat pula cagar
budaya berupa peninggalan Beteng Vasternburg dan Gedung Infantri (sekarang
Gedung DHC 45).
g. Pentas Pedalangan dan Karawitan
Balai Agung di Komplek Alun-alun Utara di
wilayah RW VI adalah tempat pentas
pedalangan atau pentas pagelaran wayang kulit dan karawitan yang pementasannya
hampir setiap hari. Di samping tempat pentas/pagelaran, Balai Agung juga
merupakan tempat latihan pedalangan dan karawitan serta tatah
sungging/kerajinan wayang kulit yang dapat dikunjungi dan diikuti oleh siapapun
termasuk wisatawan mancanegara.
h. Makanan Khas Tengkleng
Tengkleng adalah makanan khas Kota Solo berupa
masakan dari daging kambing yang mempunyai cita rasa yang jarang ada di daerah
lain, tepatnya di Kampung Yosodipuran RW III terdapat perkampungan yang penduduknya berusaha membuat dan menjual tengkleng. Tengkleng Kedunglumbu
ini pemasarannya di beberapa tempat / daerah di Kota Solo bahkan pemesannya
sampai keluar kota dan kuliner
kawasan GALABO di Jl. Mayor Soenaryo.
i. Kesenian dan Event Budaya
Di Kedunglumbu terdapat bermacam-macam kesenian
seperti jatilan, musik bambu, kroncong, campursari dan lain-lain. Disamping itu
di Alun-alun Utara setiap tahun sekali yaitu setiap bulan Maulud terdapat event
budaya “Sekaten” yaitu dalam rangka memperingati Maulid / Hari lahir Nabi
Muhammad SAW.
j. Prajurit Kraton
Sebagian prajurit Kraton Surakarta berasal dari
Kedunglumbu. Prajurit Kraton dari Kedunglumbu di samping mengikuti
kegiatan-kegiatan di Kraton juga sering mengikuti kegiatan-kegiatan di luar
Kraton bahkan sampai di luar Kota / Negeri.
k. Wisata Belanja
Dalam waktu beberapa bulan lagi di Kedunglumbu
akan dilengkapi dengan 2 (dua) mall terbesar di Kota Solo atau akan dikenal
dengan Mangga Dua nya di Solo yaitu Beteng Trade Center (BTC) dan Pusat Grosir
Solo (PGS) sebagai daya tarik bagi wisatawan nusantara dan setral batik yang berada di kampong
Kedunglumbu.
B. Potensi-potensi Kedunglumbu
yang lain
1. Pembauran
Di Kedunglumbu terdapat 3 (tiga) etnis yang
masing-masing pada proporsi yang seimbang yang dapat bermasyarakat berdampingan
tanpa gejolak sehingga dapat mewujudkan suasana yang kondusif. Etnis-etnis
tersebut adalah dari etnis pribumi, keturunan arab dan tionghoa. Mereka ada
yang tinggal dalam komplek perkampungan dan ada yang berbaur dalam suatu komplek. Suasana kondusif yang diwujudkan oleh mereka-mereka dari masing-masing
etnis inilah yang merupakan modal dalam melaksanakan kegiatan pembangunan,
bermasyarakat dan pemerintahan.
2.
PAUD
“Mawar”
Penididkan Anak Usia Dini (PAUD) yang lebih
dikenal dengan tempat bermain anak/play group di Kedunglumbu merupakan
unggulan, karena pengelolaannya lain dengan paud-paud yang lain. Keunggulan
tersebut antara lain :
a. Dikelola oleh warga masyarakat yang telah
dididik dan dilatih oleh lembaga yang berwenang.
b. Berlokasi di tempat yang padat penduduknya.
c. Anak didik dari keluarga kurang mampu.
d. Tidak dipungut biaya hanya sumbangan sukarela.
e. Fasilitas bermain memadai.
3.
Potensi
di Bidang Ekonomi
a. Tekstil, printing dan konveksi dengan
jangkauan pemasaran sampai Jawa dan luar Jawa.
b. Kosmetika tradisional dengan jangkauan
pemasaran sampai ke luar Jawa.
c. Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)
Tenun / tekstil dari hasil ATBM di samping kualitas tidak kalah dengan
tekstil lain juga padat karya (banyak menyerap tenaga kerja).
d. Home industri : bumbu masak, makanan khas,
kecap, abon dan lain-lain.
4.
Pendidikan
Masyarakat
Selain PAUD Mawar sebagaimana tersebut
diatas, di Kedunglumbu terdapat pula kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh
masyarakat antara lain :
a. Perpustakaan Kelurahan ( RT 01 RW 01 )
b. Kelompok Keluarga Bina Balita ( RT 03 RW
04 )
c. Kegiatan Simulasi KHA ( RT 03 RW 01 )
d. Simulasi Belanbe ( RT 03 RW 01 )
e. Biro Konsultasi Pra Nikah ( RT 02 RW 01 )
f. Sanggar Kegiatan Wajib Jam Belajar
g. PKBM ( Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat )
5.
Bidang
Kesehatan Masyarakat, antara lain :
a. Posyandu Balita
( 9 lokasi )
b. Posyandu Lansia
( 7 lokasi )
c. GSI ( Gerakan
Sayang Ibu )
d. BKR ( Bina
Keluarga Remaja )
6.
Bidang
Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan baik
fisik maupun non fisik di Kelurahan Kedunglumbu di samping prasarana jalan,
taman, pendidikan juga banyak pada kegiatan peribadatan seperti pembangunan
masjid dan gereja ( Masyarakat Kedunglumbu lebih bersifat agamis ).
7.
Bidang
Kesadaran Berbangsa, Keamanan dan Ketertiban.
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa Kedunglumbu
dengan 3 (tiga) etnis yang ada dapat hidup berdampingan bermasyarakat dan
berinteraksi sosial sehingga kondisi selalu kondusif sebagai modal dalam
melaksanakan kegiatan pembangunan, bermasyarakat dan kegiatan pemerintahan. Di
samping itu prasarana-prasarana yang mendukung dan memadai seperti :
a. Kelembagaan : RW, RT, LPMK, Karang Taruna,
PKK, Koperasi, Kadarkum,
Pokdarwis dan lain-lain.
b. Keamanan Ketertiban : Pos Siskamling,
Linmas/Hansip dan lain-lain.
8.
PKK
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Kelurahan Kedunglumbu mempunyai beberapa kegiatan antara lain :
a. Posyandu Balita = 9 Posyandu ( satu
Posyandu diantaranya ada BKB )
b. Posyandu Lansia = 7 Posyandu
c. Bina Keluarga Remaja (BKR)
d. Kadarkum Remaja
e. Gerakan Sayang Ibu (GSI)
f. Belanbe (Belajar dan Bekerja)
g. Penarikan Retribusi Sampah
h. TOGA ( Tanaman Obat Keluarga )
i. Pembinaan Rumah Sehat
j. Layak Anak
k. Dll.
VIII. PERMASALAHAN
1. Keluarga Miskin ( Gakin ) = 234 KK ( 19,7 % dari
jumlah keluarga )
Penerima
Raskin = 234 KK
Penerima
Jamkesmas = 1080 Jiwa
2. Angka Pengangguran = 148 jiwa rata-rata dari
tingkat pendidikan SD s/d
SMA
dan tidak
/ kurang memiliki ketrampilan.
3. Pendidikan Anak Usia Dini
Penyelenggaraan kegiatan belajar masih 2 kali
seminggu karena terbatasnya dana penyelenggaraan Alat Peraga Edukatif serta
sarana pendidikan lainnya kurang menunjang. ( tempat masih pinjam Kustati )
IX.
HARAPAN
1.
Kedunglumbu
ke depan sebagai daya tarik wisata yang banyak dikunjungi wisatawan
sehingga memperluas lapangan kerja dan lapangan
usaha.
2.
Mengurangi angka pengangguran.
3.
Mengurangi putus sekolah dan meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat.
4. Derajad
kesehatan masyarakat lebih baik dan harapan hidup masyarakat lebih panjang.
5.
Masyarakat sejahtera.
Demikian gambaran singkat tentang potret dan
potensi serta permasalahan Kelurahan Kedunglumbu, yang disusun dalam rangka Musrenbangkel
Muswawarah Perencanaan
Pembangunnan Kelurahan ) dengan
harapan dapat dicarikan solusi dan pemecahan guna peningkatan kesejahteraan
masyarakat Kelurahan Kedunglumbu.
Surakarta, Mei 2013
Lurah Kedunglumbu
A.H. FAJAR KOESWIDHIYANTO, SE
NIP : 19631205 198507 1 001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar